DaruratWahabi - Siapa tidak tahu al-Azhar Kairo Mesir? Adalah tempat yang menerbitkan ulama-ulama Ahlussunnah paling kompeten di dunia. Fatw...
DaruratWahabi - Siapa tidak tahu al-Azhar Kairo Mesir? Adalah tempat yang menerbitkan ulama-ulama Ahlussunnah paling kompeten di dunia. Fatwa-fatwa yang dihasilkan merupakan hasil ijtihad tertinggi yang dilakukan dengan sangat hati-hati mempertimbangkan kompetensi keulamaan yang kredibel.
Siapa yang tidak kenal Siapa tidak kenal dengan Syeikh Ath-Thayyeb? Beliau adalah Grand Mufti al-Azhar yang memiliki kecerdasan luarbiasa dalam mengikuti perkembangan jaman. Seorang ulama handal, berkarakter dengan segudang keilmua tinggi yang diakui dunia. Ulama yang turun di kancah pergulatan sosial masyarakat dunia. Teduh, lembut toleran, dan tutur katanya senantiasa tersusun rapi menyejukkan bagi siapapun yang mendengarkannya.
Selain dikenal sebagai ulama moderat dan selalu menyerukan persatuan Islam, Syeikh Ahmad Ath-Thayyeb juga sangat tegas dalam mengecam zionis dan sekutunya, yang selama ini sangat getol mengadu-domba kaum Muslimin diseantero dunia.
Syeikh Ahmad Ath-Thayyeb, figur keulamaan sejati yang mumpuni. Fatwa-fatwanya menjadi solusi bagi kalangan Umat Islam Ahlussunnah. Namun demikian, ketenangannya dalam menyampaikan sesuatu, Syeikh Ahmad Ath-Thayyeb tidak pernah menutupi pandangannya tentang kredibilitas jalur keulamaan.
Dalam wawancaranya dengan dengan channel Nil Mesir misalnya, ketika wartawan mempertanyakan banyaknya Ulama Saudi Wahabi yang mengeluarkan fatwa bahwa syiah adalah kafir dan rafidhi, Syeikh Thayyeb dengan tegas menyatakan, "Hanya Al-Azhar yang bisa berfatwa untuk muslimin. Fatwa mereka (ulama Saudi Wahabi Salafi) tidak kredibel." (Baca: Saya pasti benar, kamu salah!” Hizbi Wahabi berbahaya!)
Berbeda dengan segelintir “tokoh” di Indonesia yang secara lisan mengaku sebagai ulama, tapi dalam perilaku dan tindakannya justru lebih menyerupai zionis yang gemar menyulut fitnah, secara massif dan sistematis menginisiasi berlangsungnya acara-acara berkedok Tablig Akbar dan terselenggaranya forum-forum yang sepintas terkesan Islami, padahal di dalamnya berlangsung upaya penyebaran ujaran kebencian (hatespeech) di tengah umat, merusak suasana persaudaraan internal kaum muslimin secara mainstreem dan persaudaraan dalam kebangsaan Indonesia. Seringkali kaum muslimin kadang turut terprovokasi untuk saling mencurigai, membenci hanya karena berbeda aliran, mazhab, kelompok, maupun organisasi.
[caption id="attachment_85" align="alignright" width="300"]

Demikian sangat memalukan ketika muncul pergerakan-pergerakan yang mengajak kepada perpecahan dan permusuhan umat Islam. Sebutlah yang digagas oleh kumpulan orang yang menganggap dirinya sebagai ulama, namun tidak memiliki kompetensi dan citra diri sebagai ulama sejati seperti MUI, ANNAS dan MIUMI, dll.
Syeikh Ahmad Ath-Thayyeb adalah berbeda dari itu semua. Ia adalah salah seorang tokoh penting dari lembaga Islam internasional Al-Azhar Mesir, yang selama ini di kalangan dunia Islam diakui sebagai otoritas tertinggi dan representatif dalam mazhab Ahlussunah. Dalam kesempatan wawancaranya tentang hubungan dengan mazhab syiah misalnya, syeikh menyatakan, "Tidak ada masalah dengan ajaran Syiah. 50 tahun lalu, Syaikh Syaltut berfatwa bahwa Syiah adalah mazhab kelima dalam Islam dan sama seperti mazhab-madzab Islam yang lainnya." (Baca: Grand Syeikh Al Azhar, “Fatwa Ulama Wahabi Saudi tidak kredibel bagi muslimin).
Kedatangan beliau di Indonesia Senin (22/01) ini, merupakan hadiah agung bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia di bawah kepemimpinan Djokowi.