Penulis buku "ISIS is US" ini dalam wawancara dengan surat kabar Keyhan, edisi Ahad (17/4/2016), menuturkan Arab Saudi adalah sebu...
Penulis buku "ISIS is US" ini dalam wawancara dengan surat kabar Keyhan, edisi Ahad (17/4/2016), menuturkan Arab Saudi adalah sebuah rezim yang tidak mengenal belas kasihan kepada anak-anak dan menyerang rumah sakit dengan rudal.
"Saudi dengan pemikiran kolot Wahabi menyerang museum-museum benda kuno sehingga membuktikan bahwa mereka tidak menghargai warisan, budaya dan agama lain," ujarnya.
Madsen menerangkan bahwa Saudi merupakan salah satu mitra bisnis terbesar Barat dan memiliki saham di perusahaan-perusahaan raksasa, media dan bank-bank Barat, oleh karena itu Barat menutup mata atas kejahatan rezim Al Saud.
Menurutnya, Saudi bekerjasama dengan Amerika Serikat dan Israel dalam serangan ke Yaman. "Saudi, AS dan Israel ingin memecah wilayah Yaman dan menempatkan Al Qaeda di negara itu demi mengamankan kepentingan Riyadh di kawasan," tambahnya.
Arab Saudi, lanjut Madsen, telah memperlihatkan semua kriteria sebuah rezim imperialis di kawasan dan selalu berambisi untuk menancapkan kekuasaannya di negara-negara regional termasuk Yaman.
"Saudi mendukung kelompok teroris Daesh dan Al Qaeda di Irak dan Suriah serta rezim tiran Al Khalifa Bahrain. Saudi juga mengorganisir teroris di Libya untuk melakukan kejahatan yang lebih besar," paparnya. (RM)